Puisi Terjemah Rasa | Wakhit Nur Ananda

 




Terjemah Rasa

Oleh : Wakhit Nur Ananda


Cinta itu kebahagian

Cinta menimbulkan kebencian saat kau jatuh

Kenapa harus menjadi tempat sakit menyakiti

Sedangkan dasarnya dari cinta


Biarkan saja Tuhan yang menjelaskan

Aku tidak tahu apa-apa

Aku tidak dapat menyimpulkan apa-apa

Aku hanya ingin mencintaimu dengan ketulusan


Aku disini sendiri Kekasih

Aku tidak tahu yang terjadi dengan kita

Sepertinya ada banyak yang tidak suka jika kita bersama

Atau Tuhan sendiri yang menginginkannya


Seharusnya Aku dan dirimu memperjuangkan kebersamaan ini

Bukannya malah dirimu meninggalkan diriku

Dengan penuh tanda tanya

Tanya-tanya pada yang tidak benar

Puisi Perjalanan Cinta | Wakhit Nur Ananda

 




Perjalanan Cinta

Oleh : Wakhit Nur Ananda


Dicintai dirimu atau tidak

Aku akan selalu mencintaimu

Sejauh apapun dirimu pergi

Cintaku menembus segala dimensi

Aku diam didalam hatimu

Dipojok hatimu

seperti pojok baca sekolah itu kosong

Hanya Aku disana ditemani rumah laba-laba

better you

Sekarang Aku tahu dirimu bukan untukku

Dirimu datang hanya menguji ku

Mempermainkan hati ku, keatas kebawah kesamping kanan kiri

Yang terpenting sekarang Aku tak menyakitimu

Tidak ada yang kuambil dari dirimu

Puisi Bersama | Wakhit Nur Ananda

 





Bersama

Oleh : Wakhit Nur Ananda


Keluarga pertama berdiri dari istri dan suami 

Estafet cinta dari Tuhan kepada ku

Akan Aku berikan kepada mu

Kepada anak-anak kita

Kita yang disatukan oleh rasa cinta

Rasa cinta yang hanya dirasakan Aku, Kamu dan Tuhan

Bagaimanapun Aku mencintaimu

Bagaimana cinta mengajari ku 

Ikhlas, sabar, mencintai mu tanpa pamrih

Bagaimana jika Aku selalu bersama mu

Tanpa hubungan apapun,

Bahkan tanpa esensi cinta

Agar Aku tidak kehilangan orang yang Aku cintai

Puisi Hampa | Wakhit Nur Ananda




Hampa

Oleh : Wakhit Nur Ananda


Rasa yang tak terasa namanya apa?
Hampa atau hambar
Yang benar yang mana
selaksa air samudera rasanya bagaimana
asin atau hambar?
Jika semua air semua berkumpul disamudera
Masihkah air itu berasa asin
Atau berasa hambar
Cari saja rasa itu didasar samudera
keribaan mu yang tak terasa
Jika orang sekarang bilang harga mati itu
sama tidak dengan mati rasa
Jika mati sudah tak terasa
Terasa mati itu berasa

Puisi Freedom | Wakhit Nur Ananda

 



Puisi Freedom

Oleh : Wakhit Nur Ananda


Merdeka untuk mu belum tentu sama seperti merdeka ku

Yang tak terbatas itu bukan kemerdekaan

Kemerdekaan saat kau mengerti batas

Mana yang boleh dan tidak boleh


Batas atas atau batas bawah sama saja

Sama seperti batas tutorial cinta 

Tak terbatas

Samudera pecinta tak terbatas

Merdeka kita itu merdeka dari apa

Dari Mereka atau dari kita sendiri


Bagaimana jika kita tak merdeka saja

Biar kita tau apa itu merdeka

Siapa yang membuat sekatan-sekatan

kamar-kamar sampai ada kata merdeka

M-e-r-d-e-k-a!

Dirgahayu Indonesia 



Puisi Ibu | Wakhit Nur Ananda

 



IBU

Oleh : Wakhit Nur Ananda


Jika langit bisa ku tulis dengan bolpen
Akan Aku tulis langit-langit itu
I love Ibu yang besar
Jika daun - daun bisa Aku warnai
Akan Aku warnai daun itu
Dengan warna cinta dari Ibu ku

Jika sinar hangat matahari dipagi hari ini
Bisa Aku bandingkan dengan hangat cinta Ibu ku
Maka kalah lah segala kehangatan dibumi ini
Ini bumi atau Ibuku sama luas dan baiknya